Udang Galah di Sungai Mahakam Semakin Langka


Setelah beberapa lama (mungkin sekitar 1 tahun) gak pernah mancing udang, hari ini saya kangen pengen ngerasain strike ( bahasa samarindanya jerujutan ) dari makhluq dasar air yang punya capit panjang itu.. Tapi ya itu, masa' dari jam 1 siang sampe jam 6 sore, hasil yang saya peroleh hanya 2 ekor, dan itu juga sebesar jari kelingking saya aja ukurannya.. mengenaskan memang ! dulu, sudah lama sekali, sekitar 7-10 tahun yang lalu, untuk mendapatkan udang galah berukuran 2-3 jari (bahasa sini = bidaraan) yang ada telurnya, paling 2-3 jam udah bisa naik sampai 10 ekoran, dan itu lokasi juga gak jauh dari rumah, masih didalam kota ( spot di navigasi dan pelabuhan besar samarinda ) cuman 10 -15 menit dari rumah saya udah nyampe.. eh sekarang malah jauh beda kenyataannya.. bela-belain ke tenggarong seberang (kukar) didaerah perjiwa, yang nempuh perjalanan kurang lebih satu jam.. (spot ini jauh diluar kota yang notabene jauh dari jamahan tangan-tangan rakus pelaku over fishing) eh hasilnya juga sangat minim alias gak memuaskan, yah mau gimana lagi ??? populasi atau habitat tempat udang sungai hidup di sungai mahakam sekarang sudah rusak, akibat dari leluasanya penggunaan strum dan racun yang tak bisa dicegah baik oleh pemerintah atau masyarakat sendiri. Akibat dari strum dan racun tersebut, anak-anak udang yang cikal bakal menjadi bidaraan dan udang galah tersebut juga ikut mati terkena racun maupun strum, dan para mania mancing udang pun lebih banyak keliatan manyunnya dari pada nariknya.. ya gitu deh, kalo keadaan seperti ini terus berlangsung, bukan tidak mungkin populasi udang disungai mahakam perlahan-lahan makin berkurang untuk selanjutnya punah samasekali, dan para mania udangpun akan tinggal manyun semanyun manyunnya.. he..he..he.. ayo dong pemerintah terkait, bertindaklah !!!

17 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites